Join With Me

Premium WordPress Themes

Search

Thanks4thememories

Dingin malam merasuk menggugah kenangan di dalam angan, menggoyah & menghadirkan kembali kisah suram dimasa lalu. Keadaan seakan memaksaku untuk mengingat kembali ketika aku tersudut sendiri diantara dingin & malam, sebuah kisah usang yang harusnya aku buang jauh & tak harus ku ingat lagi.
Aku mengingat disaat mereka melemahkan batinku & merubah pola hidupku, memberi kenyataan pahit yang sangat tak bisa aku tuk menerimanya. Akupun terdampar pilu dibalik bayang kenyataan yang mereka hadirkan.
Semua ini terus menghantui & menyadarkan aku tentang derita kehidupan.
(Thanks for the memories)

Whatever

Terikat sebuah rasa yang mereka agungkan dan mereka banggakan, sebuah abstrak yang bisa disebut cinta, yang begitu mereka puja begitu mudah mengalihkan sebuah pola pikir dan hidup mereka. Mereka begitu terlarut dalam sebuah ikatan yang mereka padukan bersama pasangannya. Disaat mereka lapar, terbodohi, terdindas dan ketika seseorang membutuhkannya, mereka pun tidak memperdulikannya demi bersama pasanganya.

Father

Malam ini aku bersandar diatas kursi teras yang sudah terlihat kusam dan menua. Bersama rintik gerimis hujan & suara jangkrik yang meneriak-neriak seakan menegaskan bahwa malam ini begitu lembayung dalam kesepian, Aura malam membawaku terlarut dalam lamunan tentang masa lalu yang dalam, semakin jauh aku terbawa terhanyut dalam lamunanku ini.
Pohon-pohon terdiam seakan lelah meniti hari, malam ini sepertinya angin enggan mengusapnya.
Bersama suasana aku terhanyut dalam harmoni kerinduan, lantunan suara alam membawaku kedalam memori-memori lampau masa lalu.
Aku mengerti !! Ternyata suasana malam ini sedang mengingatkanku pada seseorang sosok yang selalu bersamaku menghabiskan waktu di teras & kursi tua ini di kala malam menyapa. Diteras ini, di kursi tua ini aku pernah berbagi tentang keuluh kesah, bahagia, dan paradigma yang sedang terjadi di bumi ini bersama seorang Ayah. Ayah yang kini telah jauh dari pandanganku, membuatku selalu mencari dan mengingat sosok yang selalu ada bersamaku di kala malam menyapa. Malam-malam itu yang telah ku lewati bersamanya seakan hilang di telan waktu & keadaan. Aku begitu membatin ketika malam datang.
Malam ini begitu menghanyutkan aku kedalam kerinduan, kerinduan pada Ayah..

BUAT IBU

Ibu....
tulisan ini mungkin tidak akan dapat menambah ringan beban di pundakmu,
tapi inilah sedikit doa kami atas sebuah keagungan dan kegaguman tentang
sosok dirimu. Diri yang melerai air mata menahan sakit atas kehadiran kami
di dunia ini, diri yang meretas jalan surga dibawah telapak kakimu....


LOVIOLOGY

Semua hal yang biasa kami katakan itu (pertengkaran) sesuatu yang lebih dari sekadar sebuah drama mingguansekarang hal rutin seperti ini membuat saya menderita,  saya hanya ingin keluar dari semua problema yang terjadi..
Aku mengecewakan kau, dan kau selalu mengatakan aku orang baik, jadi apa gunanya aku berteriak sepanjang waktu
Berketalah jujur bahwa aku bukan yang terbaik untukmu...dan biarkan aku pergi..dan ku persilahkan kau pergi !!

SEPATU RODA

Hari Minggu pun tlah tiba embun pagi menyambutku, kupasang sepatu rodaku barang bekas terlihat baru
Roda berputar, lutut bergetar
Panas terik matahari tak hentikan lajuku tak ada orang peduli saat ku terjatuh lagi
Kuteriak ayah!! kayak ngaruh aja
Ku kan coba mengejar laju temanku, ku tak yakin ku mampu!!
pesan ayah jangan sampai ku terjatuh ku kayuh dan aku kayuh sepatu rodaku…bekas sepupuku
Roda berputar, lutut bergetar…
Se se pa pa tu tu tu rodaaaaaaa Se se pa pa tu tu tu rodaaaaaaa
Sepatu rodaku…sepatu rodaku.. ku kan coba mengejar laju teman2ku ku yakin ku mampu…

AYAH...AYAH..AYAH !!

Aku mengeluh, selalu mengeluh terhadap kehidupan.. yaa, mungkin aku belum terlalu kuat menerima semua yang terjadi.. aku msh terlalu lemah menghadapi segala problema yang terjadi.. hai ayah, cobalah kau dengar jeritanku ketika aku memanggilmu, pedulikan aku saat aku menangis untukmu.. aku belum begitu kuat ayah untuk menerima kenyataan yang kau berikan.. lihatlah & sayangi aku layaknya aku dulu yang berusia 5 tahun, ketika kau menyimpan segala harapan saat aku masuk sekolah dasar, bersikaplah kepadaku seperti kau ingin sekali membelikan aku baju sekolah yang bagus seperti dulu.. dan kau selalu bilang "jadilah anak lelaki yang gagah buat ayah"..ayah aku sangat merindukan saat itu sekarang ini..
Lihat aku ayah... aku sekarang tumbuh menjadi pria dewasa hingga berusia 18 tahun seperti saat ini.. aku ingin terlihat gagah di depan mu ayah..
Hei ayah kau kemana? lihat lah aku ayah.. aku anakmu yang dulu kau harapkan.. ini aku ayah!! lihat lah aku, apakah aku sudah terlihat gagah?... ayah kenapa kau msh saja pergi dan tak melihat ku !!
Mungkinkah kau disana melihatku disini yang merindukanmu ayah !! ayah pulang lah, lihat lah kini aku anakmu telah menjadi pria dewasa..

MISS YOU DAD !!

Powered By Blogger